Covid-19 dan Digitalisasi Pendidikan

Nasionalnews, Samarang – Covid-19 yang merambah ke Indonesia pada awal Maret 2019 yang lalu, telah mengubah seluruh sektor kehidupan manusia di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 tersebut ialah sektor pendidikan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan belajar mengajar yang semula dilakukan secara tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran dalam jaringan (Daring). Hal tersebut dimaksudkan untuk memutus mata rantai penularan.

Akan tetapi, kebijakan tersebut memiliki dampak yang signifikan bagi siswa, guru dan para orang tua siswa. Siswa dipaksa harus bisa menggunakan teknologi tersebut. Sementara dalam waktu yang bersamaan tanpa bimbingan tatap muka langsung daya serap siswa terhadap materi pelajaran tergolong rendah. Sementara orang tua siswa yang berperan sebagai guru di rumah harus mendampingi anaknya belajar di rumah, selain terbatasnya pengetahuan materi pelajaran, dirinya juga sibuk bekerja. Hal inilah yang tentunya banyak menimbulkan permasalahan-permasalahan yang serius. Dalam hal ini juga guru sebagai pembimbing pembelajaran Daring juga dipaksa harus mampu menggunakan teknologi Informasi, meskipun realitanya tidak semua guru mampu mengoperasikan teknologi digital tersebut.

Selain itu, untuk suksesnya pembelajaran daring, dibutuhkan fasilitas yang memadai seperti HP android dan sinyal. Tentu saja, tidak semua keluarga mampu membeli fasilitas tersebut. Untuk sebagian keluarga yang taraf ekonominya rendah, pemenuhan fasilitas tersebut tentunya sangat sulit terealiasi. Selain itu, keterbatasan akses internet yang ada di beberapa daerah terpencil itu sangat menghambat proses pembelajaran daring tersebut. Hal tersebut tentunya tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah dengan hanya memberikan kuota internet gratis kepada para siswa dan guru.

Untuk meminimalisir permasalahan yang ada, Kemendikbud telah mempersiapkan kurikulum khusus di mana guru diberi ruang untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, adanya modul pembelajaran yang dapat membantu guru, siswa dan orang tua dalam melaksanakan pembelajaran daring / online.

Meskipun mengandung sejumlah permasalahan, pembelajaran daring memiliki dampak positif bagi guru, siswa dan orang tua, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan teknologi digital. Guru, siswa dan para orang tua di tengah kondisi pandemi ini mau tidak mau harus menguasai teknologi digital tersebut. (Khz).