Jakarta – Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (Ditjen Badilum) Mahkamah Agung kembali menggelar seleksi calon pimpinan Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA dan IA Khusus. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, sejak 18 hingga 20 Mei 2025, di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta.
Sebanyak 44 hakim mengikuti proses seleksi ini. Mayoritas peserta merupakan Ketua PN Kelas IB dari berbagai daerah, sementara sebagian lainnya berasal dari lingkungan PN Kelas IA Khusus.
Wakil Ketua Mahkamah Agung, Suharto, membuka secara resmi kegiatan seleksi dan langsung memimpin sesi wawancara pada hari pertama.
“Proses seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan calon pimpinan pengadilan yang berkualitas,” ujar Suharto saat menyampaikan sambutan pembukaan.
Para peserta diuji secara bergiliran oleh sejumlah pejabat tinggi MA, termasuk para Ketua Kamar (Pidana, Perdata, Pengawasan, dan Pembinaan), Sekretaris MA, serta Dirjen Badilum, Bambang Myanto.
Dalam wawancara, peserta diminta memaparkan visi dan misi, serta menunjukkan integritas, kapasitas manajerial, hingga pemahaman terhadap hukum, administrasi pengadilan, dan layanan publik. Aspek kode etik dan Pedoman Perilaku Hakim turut menjadi fokus penilaian.
“Hari ini kita selesaikan wawancara untuk 23 peserta. Besok, 21 peserta sisanya akan mengikuti sesi gelombang kedua,” ujar salah satu panitia seleksi, Selasa (20/5/2025).
Sementara itu, Dirbinganis Ditjen Badilum, Hasanudin, menjelaskan bahwa seluruh peserta telah melalui profile assessment dan uji substansi secara elektronik sebelum masuk ke tahap wawancara.
Seleksi ini merupakan bagian dari proses uji kepatutan dan kelayakan bagi hakim yang ingin menduduki posisi pimpinan di PN Kelas IA dan IA Khusus, sebagaimana diatur dalam ketentuan Mahkamah Agung. (Ramdhani)