Depok  

DPP PSI Sindir Pemkot Depok Soal Kertas Tes Swab Pasien Positif Dijadikan Bungkus Gorengan

Mikhail Gorbachev Dom, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Lingkungan Hidup.
Mikhail Gorbachev Dom, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Lingkungan Hidup.

Depok, Nasionalnews.co.id – Mikhail Gorbachev Dom selaku Direktur Direktorat Lingkungan Hidup dan Perkotaan DPP PSI menyoroti pengolahan sampah di Kota Depok, mengenai limbah medis yang di buang dia area publik.

Setelah ramai diperbincangkan di media sosial unggahan akun Instagram @infodepok_id pada Senin (26/7), secarik kertas yang merupakan surat hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR) pasien positif Covid-19 dijadikan bungkus gorengan di Depok.

“Penggunaan sampah kertas untuk makanan adalah contoh anarkisme sosial lingkungan di Kota Depok, saat sampah tidak tertangani dengan baik, saat “re-use” atau penggunaan kembali dilakukan secara serampangan, yang akhirnya berujung pada keresahan sosial dimasyarakat.” ucapnya

Dirinya menambahkan, “Walaupun begitu, peran serta masyarakat juga menjadi faktor penentu pengelolaan sampah akan berjalan baik. tentunya didorong oleh peran serta pemerintah untuk menyediakan tempat sampah sebanyak-banyaknya, proses pengangkutan terjadwal, pemilahan sampah di TPS, pusat daur ulang menjadi hilir penyelesaian, bukan penumpukan sampah saja yang dilakukan seperti yang saat ini berjalan di Cipayung, Depok.

Mengenai hal ini, Icuk Pramana Putra selaku Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok juga angkat bicara.

“Media lokal, dewan, dan ahli tata Kota dan pemerhati lingkungan sudah memberi sorotan mengenai tempat sampah di Cipayung, tapi tampaknya pengelolaan sampah bukan menjadi prioritas dari Pemkot Depok.”, sebut Icuk lewat pesan elektronik yang di terima redaksi Nasionalnews.co.id.

“Sudah saatnya Pemkot dan dorongan masyarakat serius bekerjasama sebelum TPS Cipayung menjadi gunung sampah dan menimbulkan permasalahan baru seperti pencemaran air bersih dan mengganggu kesehatan masyarakat secara umum.” Harap Icuk. (CP/NN)