Salatiga – Kawasan Candirejo Tuntang Kabupaten Semarang tidak lagi menjadi area persawahan , namun belakangan ini telah berubah menjadi centra kuliner.
Sederet Kafe menghiasi pinggiran rawa. Sehingga para pengunjung yang datang sembari menikmati berbagai Menu siap saji, pengunjung juga di manjakan dengan panorama keindahan alam dengan hamparan persawahan.
Satu dari sederet Kafe adalah “BASE CAMP” Kafe dengan konsep Angkringan itu lebih bernuansa alami. Dengan penataan meja kursi tanpa menggunakan atap menjadikan para pelanggan menjadi betah berlama lama sembari menikmati alunan life musik
Base Camp yang memiliki area seluas 500 meter di design tidak hanya berwajah Angkringan, namun bisa di gunakan untuk acara acara tertentu dengan kafasitas di kisaran 300 orang.
Tidak jarang anggota masyarakat menggunakan area Base Camp untuk ivent ivent tertentu
” Kafe Basecamp ini berdiri sejak pasca covid di tahun2022 karena melihat kondisi saat itu banyak Karyawan yang di rumahkan maka terinspirasi mendiirikan usaha di bidang boga walau saya tidak memiliki latarbelang boga” demikan di ungkapkan Abdullah Atta Putera Sianipar sebagai Owner Basecamp pada Rabo (6/11)
Atta menambahkan, awal pembukaan atau lounching memiliki lima (5) karyawan kini karena tuntutan konsumen ada penambahan karyawan..
Penambahan karyawan itu dimaksutkan untuk mempercepat pelayanan bagi konsumen.
Sederet menu siap saji adalah Kopi Mumbul dan Mie Balap sebagai “icont” Kafe Basecamp. Dengan menikmati citarasa Mie Balap , pelanggan tidak harus mengeluarkan kocek dalam-dalam. Belum lagi Kopi Mumbul dengan biji kopi pilihan dari lereng gunung Telomoyo yang memiliki aroma Kopi sejati.
“Kafe Basecamp ini memang pelanggan nya lebih di dominasi oleh kalangan khawula muda namun tidak menutup kemungkin area Basecamp ini bisa di gunakan untuk ivent ivent pada umumnya dengan kafasitas 300 orang” pungkas Atta. (NANO)