Menteri BUMN Erick Thohir, Targetkan Pertamina Cetak Laba 300 T

Jakarta – Nasionalnews.co.id – Terbentuknya subholding PT Pertamina (Persero) diharapkan bisa mendorong kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih baik lagi. Pada 2024 nanti, Pertamina ditargetkan bisa menghasilkan pendapatan senilai US$ 93 miliar atau Rp 1.329 triliun (asumsi kurs Rp 14.300) dan laba bersih US$ 21 miliar (Rp 300,3 triliun).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pembentukan holding ini dilakukan agar perusahaan bisa lebih fokus dalam menjalankan bisnis dalam subholding yang dibentuk. Selain itu pembentukan subholding ini diharapkan juga akan menghasilkan lebih banyak efisiensi dan menjadikan masing-masing subholding menjadi ekspertis di bidangnya.

“Kita lihat tarik sampai 2024 fokus dan create jadi ekspertis dengan target revenue di 2024 US$ 93 miliar, jadi kalau valuasi US$ 100 miliar dan revenue US$ 93 miliar itu kan satu kali berapa, bukan muluk-muluk. Target profit US$ 21 miliar. Jadi saya rasa bismillah kerja keras, tapi saya rasa bukan muluk-muluk dan harus dilakukan,” kata Erick Kamis 16/9/2021.

Kinerja yang membaik ini, kata Erick, sudah mulai tergambar dari subholding yang saat ini. Pertamina Hulu disebutkan telah mencapai laba bersih di atas target, naik 238% menjadi US$ 1 miliar.

Belum lagi perusahaan ini baru mendapatkan cadangan minyak dan gas yang besar hingga 209 juta barel.

Lalu subholding refining dan petrochemical juga disebutkan sudah membukukan untung senilai US$ 223 juta.

“Hal yang penting juga karena Pertamina jadi perusahaan sehat, negara butuh pemasukan tidak hanya pajak, dividen bisa jadi tambahan pemasukan negara dan terakhir bagaimana pelayanan publik harus dijaga,” kata Erick.

Untuk diketahui, untuk mendorong Pertamina untuk mencapai valuasi tersebut, Pertamina telah membagi bisnisnya dalam enam subholding. Pembentukan subholding ini telah diresmikan pada Jumat (10/9/2021) pekan lalu.

Enam subholding yang dimaksud adalah Subholding Upstream, Subholding Refining dan Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics, dan Subholding Power and New Renewable Energy.

Pembentukan holding ini ditujukan agar Pertamina bisa melakukan pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis sehingga diharapkan dapat mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.

Sementara subholding akan menjalankan peran untuk mendorong operational excellence dengan mempercepat pengembangan bisnis dan kapabilitas bisnis existing serta meningkatkan fleksibilitas dalam kemitraan dan pendanaan yang lebih menguntungkan perusahaan.