Depok. Nasionalnews.co.id –Perkuliahan di kampus Universitas Islam Internasional Indonesia hari Senin 20 September 2021 secara resmi dibuka oleh Rektor UIII, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.
Acara yang digelar di Gedung Teater kampus ini diberi tajuk UIII Academic Convocation, dan menandai hari pertama tahun akademik 2021-2021 dan sekaligus tahun akademik pertama bagi UIII. Senin, (20/09/21)
Kampus yang terletak di kawasan Depok, Jawa Barat, ini didirikan dengan tujuan untuk memperkenalkan Islam Indonesia yang moderat dan toleran ke
dunia Internasional, serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat peradaban Islam Dunia.
Sebanyak 100 mahasiswa dari berbagai negara yang lolos seleksi sebagai penerima beasiswa UIII mengikuti acara ini secara virtual. Sementara itu acara di Gedung Teater kampus dihadiri oleh Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) UIII, H. Muhammad Jusuf
Kalla, anggota Senat Akademik, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Universitas, pejabat pemerintah pusat dan daerah, tokoh masyarakat, dan para tamu undangan dari kalangan perguruan tinggi serta lembaga-lembaga riset.
Dalam pidatonya, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat selaku rektor mengatakan
bahwa, pendidikan dapat mencetak manusia menjadi ilmuwan, pengusaha, industriawan, filsuf, agamawan, politisi, dan ahli hukum. Namun pendidikan yang sejati ialah memelihara potensi manusia agar tetap menjadi manusia. “UIII tidak dibangun untuk mencetak tenaga-tenaga ahli demi memenuhi kebutuhan pasar industri modern. UIII tidak dibangun untuk menyiapkan masa depan yang cerah bagi para mahasiswa. UIII dibangun untuk mendampingi mereka menemukan jati dirinya sebagai manusia.” Tegas
Rektor UIII tersebut.
Selain itu Komaruddin juga menjelaskan bahwa, Indonesia adalah bangsa
Muslim terbesar di Asia Tenggara, dan bangsa Muslim penganut demokrasi terbesar di dunia. Hal ini menjadi modal bagi bangsa Indonesia untuk memberi kontribusi nyata kepada dunia. Menurutnya, saat ini ini dunia tengah dihantui oleh aneka konflik kekerasan, perang, diskriminasi dan sebagainya. Dunia tengah membutuhkan obat penawar dari rasa sakit dan derita yang tengah dialaminya. Pendidikan lintas bangsa dan negara yang dijalankan oleh UIII bertujuan untuk melangkah ke sana.
Hal senada dikemukakan oleh Jusuf Kalla. Menurut Ketua Majelis Wali Amanah UIII tersebut, “pendidikan adalah satu-satunya senjata yang dipercaya mampu mengubah dunia.
Karena itu dalam bidang pendidikan, kita harus mengambil posisi yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju. Kita punya visi yang besar untuk memberi kontribusi pada peradaban dunia, yaitu peradaban yang lebih adil, damai, setara tanpa diskriminasi.”ucapnya
Kalla menambahkan bahwa kampus UIII dibangun dengan gagasan yang besar untuk menyambut masa depan yang penuh dengan tantangan. “Gagasan itu sekarang sudah bergulir, dan akan terus kita gulirkan dengan tekad dan semangat yang berkobar-kobar di dalam dada. Orang bijak mengatakan, tidak ada yang lebih kuat daripada gagasan yang waktunya telah tiba,” tegas mantan Wakil Presiden RI (2014-2019) tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan orasi ilmiah dalam bahasa Inggris secara online. Dalam orasi yang berjudul Indonesian
Muslim: The Forces that Remains Silent (Umat Islam Indonesia: Kekuatan yang Masih Membisu)
Menag Yaqut menyatakan bahwa momen pembukaan kuliah di UIII merupakan titik beranjak yang krusial dan menentukan bagi dunia pendidikan kita. Pendirian kampus UIII menjadi indikator terjadinya perubahan paradigma dalam pendidikan kita, dan sekaligus perluasan cakrawala kita dalam beragama. “Dunia pendidikan kita mulai menatap ke luar, wawasan kita mulai berorientasi global. Begitu juga horison keagamaan kita yang tidak lagi terkungkung oleh kepentingan lokal,
melainkan mulai memberi perhatian pada dunia luar,” tegas mantan Ketua GP Ansor yang kini akrab disapa Gus Menteri
tersebut. (Joe)