Semarang-Ambarawa Kabupaten Semarang selain memilki nilai nilai sejarah di era kolonial, juga secara sosial masyarakat warga Ambarawa guyup rukun berdampingan dengan menjunjung budaya serta kental rasa toleran dengan tetap menjaga kearifan lokal.
Menengok didunia pendidikan di Ambarawa , Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mater Alma memiliki andil bagian dalam mencerdaskan anak bangsa. Dekade tahun tujuh puluhan , Mater Alma menjadi Sekolah favorit bagi warga Ambarawa dan sekitarnya.
Tak terhitung alumni Mater Alma mengantarkan jenjang kariernya
Dari sebuah sumber , mater Alma berdiri sejak 1959 dengan ornamen bangunan hingga kini nampak utuh. Dari daun pintu maupun jendela ruang kelas masih tergolong orginal.
Secara fisik , meski tidak banyak perubahan bangunan secara total , namun ada beberapa bagian penambahan seperti Gasebo , area olah raga serta taman.
“Pada tahun pertama . saya sebagai Kepala sekolah lebih konsen pembenahan pada bangunan fisik gedung sekolah hingga ruang kelas” Demikian di ungkapkan kepala SMP Mater Alma Ambarawa , Sr M Sylviana OSF
Dikatakan Sr Sylviana , anak didik kelas 7 lebih fokus pada mata pelajaran bahasa inggris dengan materi pelajaran dari sekolah (Mater Alma). Kedepan , memasuki kelas 8 anak didik di harapkan mampu berbahasa inggris. Sehingga ketika siswa kita turunkan kearea wisata Bali dan Borobudur bagi siswa kelas 8 tidak canggung lagi sebagai pemandu wisata manca negara.
Dalam rangka menciptakan suasana aman dan lebih nyaman bagi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. SMP Mater Alma yang memiliki luas area tidak kurang 2.500 meter persegi selain di lengkapi dua buah bangunan Gazebo juga di lengkapi camera CCTV dimaksudkan agar semua kegiatan siswa dapat terpantau melalui CCTV.
Meski Mater Alma mengedepankan kualitas pendidikan dengan didukung tenaga pendidik yang sesuai dengan skill nya masing masing serta di lengkapi dengan prasarana di lingkungan sekolah , namun sekolah swasta di bawah Yayasan ini tergolong tidak memberatkan bagi orang tua siswa. “untuk gedung hanya di kenakan kisaran 1 hingga 1 ,5 juta serta perbulan 200 ribu bagi siswa. Itupun kami masih memberi kelonggaran penyelesaian administrasi bagi orang tua siswa yang tidak mampu” tandas Sr Sylviana OSF
*bud/nn*