JAKARTA,Nasionalnews.co.id-Sangat memperihatinkan Kasus Covid-19 di India terus meningkat di tingkat yang belum dapat diprediksi, saat rumah sakit dalam situasi kewalahan dengan jumlah pasien yang membludak. Penerbangan dari luar negeri dengan tujuan India pun dilarang.
Lonjakan kasus tersebut sebagian dikaitkan dengan varian baru virus corona yang menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali terdeteksi di India musim gugur lalu.
KH. As’ad Said Ali, mantan Wakil PBNU mengatakan ndia, negara tetangga kita mengalami kenaikan jumlah penderita baru Covid 19 sehari kemarin ( 29 April ) mencapai 291 ribu orang. Lonjakan tinggi itu sudah terjadi sejak sebulan lalu sebagai akibat negara tsb gagal mencegah warganya untuk menahan diri menghadiri kerumunan besar dalam acara keagamaan tahunan.
Amerika Serikat sebaliknya bisa menurunkan secara drastis angka kenaikan penderita Covid dan jumlah penderita baru covid kemarin hanya 41 ribu.
Tiga bulan lalu kenaikannya tinggi seperti yang terjadi di India. Sejak Presiden J Biden berkuasa, ia mampu meyakinkan warganya untuk menjauhi kerumunan warga dan mendisiplinkan program jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan serta mulai vaksinasi.
Indonesia bagaimana ?. Sejak program vaksinasi mulai dilakukan bulan lalu kecenderungannya bagus. Jumlah penderita baru Covid kemarin hanya sekitar 6000 orang.
“Tetapi kalau pada lebaran nanti terjadi mudik besar besaran, lonjakan penderita baru kemungkinan besar akan seperti yang dialami India,”ujar As’ad Said Ali Jum’at,30/4/21.dalam keterangan tertulis,kepada media Nasionalnews.co.id
Ditegaskan kembali,Saudara Saudaraku.Mari kita belajar dari pengalaman India. Sistem kesehatan nasionalnya telah dinyatakan gagal, sehingga India terpaksa meminta bantuan internasional. Lebih baik kita “ mencegah kemadlaratan, dari pada mendahulukan kemaslahatan”.
(Red)