Semarang – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Ambarawa Kabupaten Semarang kini sedang menjadi sorotan publik terkait keberadaan sejumlah Mesin jahit milik SMP Muhammadiyah yang biasa digunakan untuk praktek Siswa.
Muncul beredarnya kabar kurang sedap , Kamis (15/4) team investigasi menyambangi Kepala SMP Muhammadiyah Ambarawa Danar Aditia Warman (DAW).
Didepan awak media DAW mengaku jumlah keseluruhan ada tujuh belas (17) unit mesin jahit namun kondisi mesin sudah tidak layak maka dilakukan servis. “Melihat kondisi mesin sudah rusak awalnya saya putuskan untuk di jual namun ada beberapa guru yang tidak setuju maka hasil penjualan sebagian unit mesin di alokasikan untuk biaya servis mesin jahit.” Ironi nya DAW tidak dapat menjawab ketika awak media menanyakan Mesin yang telah ia jual maupun servis bantuan dari mana dan penerimaan tahun berapa.
Menyikapi aroma kurang sedap dilingkungan pendidikan , ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cerdas Bangsa, Budianto sangat menyayangkan sikap kepala Sekolah (DAW) atas pengambil kebijakan yang dinilai gegabah tanpa musyawarah para guru ” saya akan mencermati dari proses kondisi unit mesin hingga bantuan dari mana. Semoga bantuan bukan dari APBD karena jika menggunakan APBD itu uang rakyat tentu akan kami usut tuntas” tandasnya.
Ditempat terpisah , mantan kepala SMP Muhammadiyah , Daryanto ketika dikonfirmasi tentang keberadaan sejumlah mesin jahit dirinya tidak mengetahui secara pasti. Pasalnya ketika ia menjabat Kepala Sekolah dari Februari 2015 mesin jahit sudah ada dan ketika ia meninggalkan Desember 2016 mesin tidak tidak di kotak katik alias masih utuh.
Hal yang sama juga di Sampaikan Bambang mantan Kepala Sekolah sebelum Daryanto. Ketika dikonfirmasi terkait adanya mesin jahit , Bambang juga mengaku tidak tau baik jumlah unit mesin jahit maupun asal usul bantuan dari mana “Saya menjadi kepala sejak 2007 hingga 2014,
Mesin sudah ada dan saya tinggalkan mesin juga masih ada” tandasnya.
Sementara itu , hasil investigasi dilapangan Kamis (15/4) unit mesin jahit yang ada , enam (6) unit mesin jahit dengan merk Butterflay dan tiga (3) unit merk Juki dengan total sembilan (9) unit mesin jahit.
*nano/team*