Jakarta – Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Indonesia, KH As’ad Said Ali, mengatakan bahwa Majdal Shams adalah wilayah yang sangat strategis bagi Suriah dan Israel karena merupakan dataran tinggi. Dari sisi timur Majdal Shams, kota Damaskus terlihat jelas, sedangkan dari sisi barat, kota-kota di Israel utara terlihat. Perjanjian Camp David antara Israel, Mesir, dan negara-negara Arab moderat terutama membahas wilayah Tepi Barat Sungai Yordan, Gaza, dan Sinai. Sinai, yang merupakan wilayah Mesir, dikembalikan kepada Mesir oleh Israel, sedangkan Tepi Barat dikembalikan kepada Palestina melalui Perjanjian Oslo, yang mengarah pada pembentukan “Pemerintahan Palestina Sementara” di bawah Presiden Yasser Arafat, kemudian digantikan oleh Mahmoud Abbas. Namun, Israel masih mempertahankan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
Seiring waktu, terjadi perpecahan dalam elemen utama Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) setelah kematian Yasser Arafat. Fatah, yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas (faksi mayoritas), menguasai Tepi Barat, sementara Hamas menguasai Gaza. Fatah didukung oleh sebagian besar negara Arab, terutama Mesir dan Arab Saudi, sementara Hamas didukung oleh Suriah dan Iran. Ini mengakibatkan polarisasi di antara negara-negara Arab, dengan mereka yang mendukung Fatah menentang Suriah dan Iran yang mendukung Hamas.
Suriah dan Iran telah membangun kekuatan politik dan militer di dunia Arab melalui Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman. Roket buatan Iran yang ditembakkan ke wilayah Israel mampu menembus sistem pertahanan udara Israel (Iron Dome). Serangan sukses Hamas mendorong Iran meluncurkan roket langsung dari wilayahnya ke Israel. Serangan ini terjadi tiga hari sebelum pembukaan hubungan diplomatik antara negara Arab dan Israel, yang menyebabkan penundaan.
Manuver Iran dan Suriah yang dipimpin oleh Hamas (Gaza), Hizbullah (Lebanon), dan Houthi (Jazirah Arab) tidak bisa lagi diabaikan baik oleh sekutu maupun musuh. Peta geopolitik Timur Tengah telah berubah, membuat perundingan perdamaian tidak mungkin dilakukan tanpa melibatkan Iran dan Suriah. Saatnya dunia memprakarsai proses perdamaian Timur Tengah secara menyeluruh, dimulai dengan perundingan tentang status Dataran Tinggi Golan.
Publik di dalam negeri Israel kini menghendaki Netanyahu turun. Demikian juga di Amerika Serikat, tuntutan serupa muncul, menunjukkan bahwa warga Yahudi di Amerika Serikat juga menginginkan kemajuan dalam proses perdamaian Timur Tengah. Perlu dicatat bahwa hanya sekitar 4-5 juta orang Yahudi yang tinggal di Tepi Barat Sungai Yordan, sedangkan diaspora Yahudi jauh lebih besar dan memainkan peran penting dalam ekonomi global. Salah satu faktor dalam kemajuan ekonomi Tiongkok adalah dukungan dari diaspora Yahudi.
“Untuk diketahui para pembaca, tidak semua orang Yahudi mendukung keberadaan negara Israel saat ini, terutama para pemuka agama Yahudi Ortodoks yang memakai jubah hitam dan penutup kepala hitam. Mereka menganggap pemerintahan Israel sejak didirikan adalah pemerintahan sekuler dan menolak ikut wajib militer, menuntut agar setiap hari Sabat/Sabtu tidak boleh ada api, listrik, atau kendaraan,” jelasnya kepada media pada 29 Juli 2024.
Jika ada pemuka NU atau siapa saja yang ingin menjadi juru damai, saya sarankan untuk menjalin hubungan dengan semua pihak yang terlibat konflik, baik dari pihak Israel, Arab, maupun pihak lainnya. Lebih penting lagi adalah memahami anatomi konflik Arab-Israel. Salah satu hal yang perlu diketahui juga adalah meskipun Israel selama ini dilindungi oleh Amerika Serikat dan negara NATO lainnya, tetapi warga Yahudi merasa hidup tidak aman. Teman saya, seorang Yahudi Ortodoks, mengatakan bahwa Israel akan merasa lebih aman jika negara besar Islam turut menjamin keamanan Israel. Saya pikir pendapat teman saya tadi masuk akal, tetapi dengan catatan Israel/Yahudi juga harus memberikan hak-hak bangsa Palestina secara adil.
Gadis kecil dalam gambar di bawah ini adalah Alma binti Ayman, yang tewas akibat bom yang dijatuhkan dari pesawat tempur Israel beberapa hari lalu. Yang menjadi sasaran adalah pasukan Hizbullah, tetapi yang terkena adalah gadis kecil Palestina yang tidak berdosa. (Red 01)