ISIK dan Al qaeda Bangkit Lagi di Afganistan

Jakarta, Nasionalnews.co.id – KH.As’ad Said Ali, mantan WAKA BIN mengatakan Amerika Serikat dan NATO hampir menuntaskan  proses penarikan pasukannya dari Afganistan. Tetapi unit kecil contra teror tetap akan ditempatkan  di negara tersebut dan di negara negara yang berbatasan dengan Afganistan. 

Ia melanjutkan. Masa depan negara tersebut tergantung pada keberhasilan perundingan perdamaian antara pemerintah Afganistan dengan Taliban yang terdiri beberapa fraksi. Masalah krusial yang belum tuntas adalah soal sistem politik , suatu negara Islam yang ketat atau agak longgar seperti sekarang. 

Sejak 2019, Al Qaeda dan ISIK (Islamis State of Korasan / kelanjutan ISIS ) telah membangun kekuatan di negara tersebut. Keduanya sedang membangun basis kekuatan baru di wilayah Afganistan Timur ( berbatasan dg Tajikistan dan RRC) dan di Afganistan Selatan dan Tenggara yg berbatasan dan Pakistan. 

Menurutnya. ISIK dan AL Qaeda akan berjuang bersama yang  mendasarkan strateqy perjuangan dengan mengeksploitasi hadist hadist akhir zaman ( hadis dha’if /lemah ). Substasi dari hadits hadist tersebut adalah “ bendera hitam akan muncul di Korasan sebelum datangnya Imam Mahdi.”.  Hadist ini digunakan sebagai kampanye untuk menarik simpatisan mereka dari negara negara lain.

“ISIK dan AL Qaeda tampaknya bekerjasama dengan salah satu fraksi Taliban Hakkani yang radikal. Beberapa relawan atau teroris asal Indonesia telah berada di negara itu. Potensi sebagai palagan baru terorisme internasional ( medan jihad ) tidak bisa diabaikan,” pungkas KH. As’ad, lewat keterangan tertulisnya, Kamis, 24/6/2021. (Red)