Jatim Provinsi Pertama Turun ke Level 1, Ketua DPD RI Beri Apresias

JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang sukses menurunkan kasus penyebaran Covid-19 ke Level 1.

Berdasarkan data Asesmen Situasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Jawa Timur menjadi provinsi pertama dan satu-satunya yang mampu turun ke Level 1.

“Ini kabar yang sangat baik untuk seluruh masyarakat Jawa Timur. Turun ke Level 1 membuat aktivitas bisa kembali bergulir. Hanya saja, saya mengingatkan masyarakat agar tidak lengah. Teruslah patuhi protokol kesehatan agar pandemi ini bisa diputus di Jawa Timur,” tutur LaNyalla, Sabtu (18/9/2021).

Senator asal Jawa Timur ini mengatakan, sukses tersebut bukan semata kerja pemerintah.

“Tentunya ada keterlibatan masyarakat. Karena yang paling penting untuk menghadapi kasus pandemi ini adalah kesadaran masyarakat, kesadaran untuk sama-sama  menjalankan protokol kesehatan. Kesadaran bersama itulah kuncinya,” katanya.

Sukses Provinsi Jawa Timur, tidak terlepas dari maksimalnya kinerja sejumlah kabupaten yang juga mampu menurunkan Level.

Dua pekan lalu, tiga kabupaten di Jawa Timur berhasil menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga ke level 1. Tiga kabupaten itu adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Pasuruan. Kemudian disusul kabupaten lainnya.

Menurut LaNyalla, sinergi yang baik antara pemerintah, TNI, Polri, Forkopimda dan seluruh jajaran masyarakat sangat membantu. Pembatasan dan pengendalian mobilitas masyarakat dari penularan Covid-19 berhasil.

Kendati demikian, LaNyalla mengingatkan agar semua pihak menahan diri untuk tidak terburu-buru melakukan euforia. Menurutnya, kewaspadaan tetap terus ditingkatkan, karena serangan wabah bisa terjadi tanpa diduga-duga.

“Apalagi kini sudah muncul varian baru Mu Covid-19. Jadi, masyarakat harus tetap waspada dan terapkan protokol kesehatan yang ketat serta mengikuti program vaksinasi,” saran LaNyalla.

“Kita harus belajar dari peristiwa yang lalu. Jangan sampai lengah dan terlalu longgar. Jangan sampai ada lagi lonjakan kasus,” LaNyalla mengingatkan.(*)