JAKARTA, Nasionalnews.co.id – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo dinilai sangat perhatian pada Papua.
Duta Besar Pamong Papua Michael Manufandu menilai, “sebenarnya semua Presiden Indonesia sebelumnya juga sangat perhatian dengan Papua. Hanya saja, ia menilai selama enam tahun menjabat Jokowi telah memberikan perhatian luar biasa. Terbukti, secara pribadi bersama istrinya atau Ibu Negara sudah 15 kali berkunjung ke Papua.
“Dulu terbatas dalam infrastruktur seperti jembatan dan sekarang meningkat pesat. Harga tarif bahan bakar juga telah sama dengan daerah ainnya,” ujarnya usai menjadi narasumber Webinar Papua Podcast yang digelar oleh Perhimpunan Eropa Untuk Indonesia.
Dirinya mengaku menjadi saksi bahwa pembangunan di Papua sangat maju bahkan lebih maju dari Negara-Negara pasifik.
“Bagaimana tidak, Papua bisa membangun jalan 4231 km.” ucap nya
Menurutnya, semua wilayah di Papua yang terdiri dari 42 kabupaten, dan 560 distrik bisa dilewati mobil.
“Lapangan terbang bahkan ada 5 landasan Iternasional. Dulu gelap sekarang dapat listrik, ini kemajuan spektakuler,” ujar nya
Menurutnya, saat ini Pemerintah pusat memberikan otonomi seluas-luasnya. Dengan kata lain memberikan wewenang kepada Pemerintah Daerah dengan anggaran besar. Pemerintah tidak melakukan intervensi dengan anggaran luar biasa.
“Di provinsi lain tidak begitu. Saya selalu berpesan kepada Gubernur kamu gunakan amanah ini sebaik mungkin. Dana Otsus Papua adalah kebijakan yang brilian, Seperti dalam bidang pendidikan. adanya beasiswa bagi orang Papua sehingga bisa kuliah di dalam dan Luar Negeri.
“Jadi tidak ada pembatasan, diskriminasi, siapa yang punya bakat silahkan,”terangnya.
Ada pun terkait isu korupsi di Papua, diri nya menyampaikan, “selama ini tidak ada bukti yang pasti di mata hukum. Hanya saja dalam waktu terakhir, Kapolda menyebut adanya pejabat yang masih aktif dan tidak aktif terlibat kasus dugaan dana Covid-19.
Pada kesempatan itu, dirinya juga menepis isu mengenai pembatasan informasi atau sensor di Papua, menurutnya tidak ada.
“Bila mau menanyakan berapa lama dan tujuan itu karena alasan keamanan dan kesehatan bagi pengunjung dari luar. Pasalnya, kondisi geografis Papua, pegunungan atau hutan yang menantang. Sering dengar ada kasus korupsi, tapi untuk pembuktian di depan hukum belum ada. Apalagi, pengawasan anggaran dari tiap inspektorat sangat ketat. Belum lagi, KPK, kejaksaan, maupun kepolisian. Kalau ada isu itu didramatisir atau dibesar-besarkan,” ujarnya.
Papua Podcast Perhimpunan Eropa Untuk Indonesia (PETI). DR. Michael Manufandu, MA Duta Besar Senior Pamong Papua. Penanggap dari Pieter Tesch Human Right Expert, Chelsea Hamilton young professional accountan, John Smith International student UK. (CP/NN, K/BG)