Kehadiran Pusaka 39 Harapan Besar Bagi Lansia

Dok. Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI
Dok. Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI

JAKARTA, Nasionalnews.co.id – (26 Mei 2021) – Merasakan bahagia merupakan hak setiap orang, tidak terkecuali bagi para lanjut usia (lansia), kendati memiliki keterbatasan ekonomi.

Bisa berkumpul dengan keluarga, handai taulan dan tetangga bisa menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi para lansia di manapun mereka berada.

Kepedulian terhadap lansia tidak luput dari lingkungan masyarakat yang sepatutnya untuk saling tolong menolong sebagai bentuk dari kesetiakawanan sosial.

Kehadiran Pusat Santunan Keluarga (Pusaka) merupakan harapan bagi lansia yang hidup di tengah keterbatasan ekonomi dan menghabiskan masa senja hidupanya.

Pusaka memberikan pelayanan dan penanganan bagi lansia yang dilaksanakan oleh masyarakat dan berada dalam pembinaan balai / loka dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Kementerian Sosial RI.

Pusaka 39 aktif membantu para lansia di Kelurahan Bungur, Kecamatan Senen, Jakarta Utara yang berdiri pada 17 Februari 1991.

Ketua Pusaka 39, Nur Hamidah, 59 tahun, menyatakan, bahwa kurang lebih hingga kini terdapat 100 lansia dalam pengawasan dan pembinaan Pusaka 39.

“Diajak berkegiatan seperti senam dan mengaji untuk memberikan kebahagiaan saat kumpul dengan teman-teman sebaya,” ujar Nur Hamidah, Selasa (25/5/2021).

Pusaka rutin menyediakan makanan bagi lansia setiap dua kali sepekan. Warga RW bergotong royong memasak dan pengurus mengantar makanan ke rumah lansia.

Ada juga lansia mengambil makanan ke Sekretariat Pusaka. Tak hanya makanan, Pusaka mendata lansia agar mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial RI, seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Kami memberikan sembako dan uang bagi lansia binaan pada hari raya Idul Fitri dari bantuan swadaya warga RW serta sumbangan warga daerah sekitar,” katanya.

Pusaka mendaftarkan para lansia binaan di yayasan untuk mengurus jasa kematian untuk meringankan keluarga lansia.

Pengurus Pusaka menganggap lansia binaannya sebagai bagian dari keluarga. Peran keluarga inti sangat penting dalam mendukung kebahagiaan dari para lansia.

“Keluarga harus support lansia di rumah, sebab itu orang tua yang perlu kesabaran sebagai kunci utama dalam merawat dan mengurusnya,” pungkas Nur Hamidah. (CP/NN)