Salatiga, – Pesta demokrasi yang akan berlangsung sebentar lagi, yaitu pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada bulan November, semakin memanas dengan munculnya Kolonel Marinir Hariyono Masturi sebagai kandidat kuat Wali Kota Salatiga. Pria asli kelahiran Salatiga ini memiliki latar belakang militer yang panjang dan beragam serta pendidikan mendalam. Hariyono telah mendaftar di beberapa partai politik seperti Gerindra, Demokrat, PDIP, dan PKS.
Mengikhlaskan Karir Militer untuk Mengabdi kepada Daerah
Hariyono siap mengorbankan karir militernya demi terjun ke dunia politik dengan restu dari sang ibu, yang memperkuat tekadnya untuk mengabdi kepada masyarakat Salatiga. Sebagai putra daerah, Hariyono memiliki keinginan kuat untuk memajukan dan mensejahterakan Salatiga.
Program Unggulan
Jika terpilih, Hariyono telah menyiapkan sejumlah program unggulan untuk kota Salatiga:
1. Memperbaiki Birokrasi: Meningkatkan kinerja birokrasi untuk mempermudah pelayanan dan menarik investor.
2. Mengembangkan Pariwisata: Memaksimalkan potensi destinasi pariwisata untuk menarik lebih banyak pengunjung, yang akan mendukung pertumbuhan UMKM di Salatiga.
3. Pengembangan Sport Center: Membuat sport center untuk motor cross dan sepak bola, mengingat banyak atlet nasional berasal dari Salatiga.
4. Peningkatan Layanan Kesehatan: Menaikkan status RSUD Salatiga dari kelas B menjadi kelas A, dan mengembangkan sekolah keperawatan serta kerja sama fakultas kedokteran dengan UIN dan UKSW.
“Hariyono juga menekankan pentingnya menjalankan politik dengan santun, mencerminkan Salatiga sebagai miniatur Indonesia dalam hal toleransi,” ujar Hariyono, sosok yang low profile, kepada majalah Nasionalnews, Minggu (21/7/24).
Pria asal Salatiga ini mengaku dirinya masih berstatus sebagai anggota TNI aktif. Namun, setelah mendapat rekomendasi partai, ia akan segera mengundurkan diri agar kembali menjadi warga sipil.
“Untuk pengunduran diri ataupun pensiun dini, nanti ada prosesnya. Pada saat nanti saya maju di KPU sebagai calon wali kota, di situlah saya sudah menyatakan untuk mengundurkan diri,” ungkapnya.
Hariyono menjelaskan, selama berkarir sekira 28 tahun di TNI AL, dharma baktinya kepada negara dianggap sudah lebih dari cukup. Sehingga, manakala muncul dukungan melalui politik untuk mengabdi, ia akan menyanggupinya di Pilwakot Salatiga. “Saya ingin membuat Salatiga lebih maju dan baik lagi,” tegasnya.
Filosofi Kepemimpinan
Hariyono berkomitmen menerapkan filosofi kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara: “Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mangun Karsa, Ing Ngarso Sung Tulodo,” yang menggambarkan peran seorang pemimpin dalam membimbing dan mendukung masyarakatnya.
Kolonel Marinir Hariyono Masturi, M.Tr.Hanla., M.M., lahir pada 2 Maret 1977, anak dari pasangan Alm. Edy Soeparman dan Almh. Djoemini. Ia merupakan lulusan Akabri Laut Korps Marinir pada tahun 1998 dengan gelar S1 Terapan. Pendidikan dan kursus militer lainnya termasuk Diklapa I dan II Komando Tempur, Kursus Perwira Embarkasi, KIBI Milobs, Kursus Intelijen di BAIS, Kursus Applied Approach, dan Sesko AL Angkatan 54 tahun 2016.
Hariyono menempuh pendidikan sipil mulai dari SDN 3 Tegalrejo Salatiga, lulus 1989; SMPN 6 Tegalrejo Salatiga, lulus 1992; SMAN 2 Salatiga, lulus 1995; kemudian S2 Terapan di Seskoal dan S2 Manajemen di STIMA IMMI Jakarta. Saat ini, ia menjalani program S3/doktor Manajemen di UKSW Salatiga.
Riwayat Karir Militer
Karir militer Hariyono dimulai dari Danton, Danki hingga Kasiops di Brigif 1 Marinir, Wadan Puslatpasrat di Kolatmar, Danyon Marinir XIV di Sorong, dan dosen militer di Kodiklatal. Saat ini, ia menjabat sebagai LO AL Kodam IV/Diponegoro.
Hariyono memiliki pengalaman penugasan di dalam dan luar negeri, termasuk di Ambon, Aceh, Papua, dan Darfur Sudan sebagai Pengamat Militer (Military Observer) di UNAMID. Dari berbagai penugasan tersebut, ia mendapatkan beberapa tanda jasa seperti SL Kesetiaan VIII dan XVI, SL GOM VII, SL Dharma Nusa, dan lainnya.
Dengan pengalamannya yang luas dan komitmennya untuk memajukan Salatiga, Hariyono Masturi siap menghadapi Pilkada Salatiga dan membawa perubahan positif bagi kota kelahirannya.
(Red)