Wujudkan Pemerataan Akses Pendidikan Tanpa Terkecuali dan Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Pendidik dan Kependidikan

JAKARTA, Nasionalnews.co.id-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim jadi sorotan di tengah isu reshuffle atau perombakan jajaran Kabinet Indonesia Maju menyusul rencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Peleburan dua kementerian itu berdasarkan keputusan DPR RI setelah Presiden Joko Widodo mengirimkan surat yang disetujui dalam rapat paripurna 9 April lalu.

Demikian,Petikan wawancara,terkait isu Reshuffle kabinet Indonesia maju.bersama Jurnalis,Nasionalnews.co.id Budi.Setiawan bersama Anggota DPD RI dapil Sulawesi-Tenggara,Hj.Andi Nirwana.Sabtu,(17/4).Senator yang duduk di Komite III  membidangi,Pendidikan,kesehatan,Agama,

Tanya,.Tanggapan terkait isu reshuffle kabinet?..

Jawab,.Sebenarnya perombakan kabinet itu hal biasa dalam sebuah pemerintahan. Presiden memiliki hak prerogatif dalam memutuskan untuk memberhentikan dan mengangkat seorang menteri. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kinerja pemerintahan saat ini. Jadi, tidak perlu mendramatisir dan meresponnya secara berlebihan.

Tanya,.Bagiman tanggapanya Reshuffle di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan?..

Jawab,.Tentu hal ini berkaitan dengan penggabungan Kemenristek,dan Kemendikbud. yang akan berdampak pada reshuffle Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kita tunggu saja apakah menteri yang sekarang tetap dipertahankan atau diganti dengan sosok baru yang mampu mengatasi persoalan pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.

Tanya,.Pandangan terhadap Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan

Jawab,.Kebudayaan selama menjabat?..

Kita perlu memberikan apresiasi terhadap terobosan yang dilakukan Nadiem selama ini dalam memberikan warna perubahan terhadap dunia pendidikan. Namun, kinerjanya saat ini semakin menurun bahkan beberapa kebijakannya menimbulkan kontroversial. Apalagi sudah setahun pandemi Covid-19 berlangsung, dunia pendidikan belum juga pulih padahal bidang lain, seperti pariwisata sudah mulai bangkit. Tentu, hal ini menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah saat ini.

Tanya,.Terobosan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan?..

Jawab: Saya kira terobosan yang dilakukan Nadiem sudah cukup banyak dalam upaya perbaikan dunia pendidikan di Indonesia, seperti program merdeka belajar, kampus merdeka, mengganti mekanisme Ujian Nasional menjadi asesmen (penilaian) kompetensi minimum dan survei karakter siswa, program guru penggerak, program sekolah penggerak, organisasi penggerak dan lain sebagainya. Kita hanya perlu men-support berbagai terobosan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Tanya,.Harapan Terhadap Dunia Pendidikan di era 4.0 ?..

Jawab,.Perlu melakukan perubahan yang lebih efektif, efisien dan inovatif guna meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan, dan kreativitas dibidang sains dan teknologi perlu didorong untuk dikembangkan.  Tentunya, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi semua pihak agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain, khususnya dalam hal pendidikan dalam menghadapi era 4.0.

Tanya,.Menyikapi Persoalan Kebijakan yang Selalu berubah-ubah?..

Jawab,.Menurut saya, hal yang wajar apabila pergantian menteri Pendidikan akan diikuti dengan perubahan kebijakan. Dunia selalu berubah dan berkembang, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan. Memang akan selalu mengikuti perkembangan zaman. Jadi, memang diperlukan adanya penyempurnaan kebijakan dalam hal kurikulum pendidikan di Indonesia.

Tanya,.Harapan dalam dunia Pendidikan di Indonesia?..

Jawab,.Pertama, wujudkan pemerataan akses pendidikan tanpa terkecuali. Kedua, tingkatkan kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan, ketiga, sarana dan prasarana pendidikan harus tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Negara harus hadir untuk memberikan keadilan bagi semua orang untuk mendapatkan hak pendidikan yang layak dan berkualitas.

Tanya,.APBN 20%, Apakah Sudah Bermanfaat Bagi Dunia Pendidikan Bangsa Indonesia?..

Jawab,.Sejauh ini belum optimal dan belum maksimal pemanfaatan alokasi anggaran pada sektor pendidikan. Kedepan harus lebih diarahkan pada peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan siswa agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin baik. (Red)