BP2MI Mendapat Bantuan 4 unit Mobil Ambulans dari PT Taspen

JAKARTA, Nasionalnews.co.id – Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) mendapatkan bantuan mobil ambulans tahap 1 dari Kementerian BUMN melalui PT Taspen (Persero) untuk menunjang fasilitas kesehatan para pekerja migran Indonesia maupun keluarganya.

Penyerahan mobil ambulans tersebut diselenggarakan pada Senin 23/8/2021 siang, langsung dari kantor BP2MI Pusat, Jakarta Selatan.

Dalam sambutanya, Direktur Utama PT TASPEN, A.N.S. Kosasih, merasa bangga dengan adanya kegiatan serah terima ambulans tahap pertama sebanyak 4 unit ini dilaksanakan di bulan Agustus,pada  Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia. Kerjasama ini semata-mata diberikan  untuk para Pekerja Migran Indonesia.

Sementara Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir langsung dalam penyerahan mobil ambulans tersebut mengatakan, ini dilakukan sebagai upaya pemerintah bersama BP2MI dalam menjamin keselamatan para pekerja migran yang bekerja di luar negeri.

“Sesuai dengan instruksi bapak Presiden bahwa penting sekali kita harus menjaga pekerja migran dari ujung rambut sampai ujung kaki,” jelas Erick dalam acara penyerahan mobil ambulans dari PT Taspen ke BP2MI, Senin 23/8/2021.

Erick juga menyatakan, penyerahan ambulans ini dirasa penting mengingat saat ini ancaman penyebaran virus Covid-19 masih melanda di berbagai negara.

Hal tersebut tidak menutup kemungkinan juga bakal mengancam kesehatan para pekerja migran yang bekerja di negara-negara penempatan.

“Hari ini sangat amat penting, dengan kondisi covid-19 ini kami mencoba mendukung program yang ada bagaimana melayani fasilitas kesehatan,” kata Erick.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengapresiasi langkah dari Kementerian BUMN melalui PT Taspen dalam penyerahan mobil ambulans tersebut.

Total ada empat unit mobil ambulans pada tahap 1 ini yang diserahkan secara simbolis oleh PT Taspen ke BP2MI untuk UPT Wilayah Pusat, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Benny sangat berterima kasih dan mewakili 4,2 juta PMI yang tercatat resmi dan juga tentu 5 juta pekerja migran yang tidak tercatat yang juga pasti tetap mendapatkan perlakuan yang sama jika ada PMI dan keluarga yang meninggal maupun yang sakit.

Kendati untuk satu unit ambulans yang diserahkan untuk UPT Wilayah Pusat kata Benny, unit tersebut sudah beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Hal tersebut kata dia mengingat tingginya angka pekerja migran yang sakit bahkan meninggal dunia yang tiba dari negara penempatan.

Benny menjelaskan bahwa sudah distribusikan ambulans satu BP2MI pusat karena memang pintu masuk bandara soetta angkanya sangat tinggi baik jenazah maupun yang sakit. (Red 01)