Jakarta, Nasionalnews.co.id – KPK dengan TWK nya ( Test Wawasan Kebangsaan) menjadi berita utama Indonesia saat ini. Sayang, beritanya negatig, malah mempertajam polarisasi masyarakat yang seharusnya sirna setelah pilpres usai. Aneh, ada salah satu pertanyaannya dalam Tes Wawasan Kebangsaan soal qunut waktu sholat subuh.
KH. As’ad Said Ali, mantan Wakil Ketua PBNU, mengataksn Kalau ada pertanyaan seperti itu , berarti penyusunnya yang tidak Pancasilais sebab dalam Islam perbedaan mazhab Fiqh dan ‘aqidah, syah syah saja (Ikhtilaf Al Tanawwu’), Islam itu luas tidak sempit. Agama Islam mengajarkan toleransi.
“Untuk mengetahui seseorang itu ekstrim atau tidak, parameter yang digunakan adalah Pancasila dimana toleransi menjadi salah satu esensinya. Substansi agama seharusnya dijauhkan dari materi Tes Wawasan Kebangsaan” jelasnya.
Ia melanjutkan. Ada sahabat FB menanyakan apakah test itu untuk mengetahui Taliban di KPK ?.Makin ajaib. Tentu saja tidak mungkin ada Taliban di KPK. Taliban adalah nama kelompok politik di Afganistan yang dibentuk oleh Pakistan / didukung Barat , guna menjatuhkan Pemerintah Afganistan yang dipimpin oleh kaum Mujahidin yang juga bentukan Barat dan sekutu regionalnya. Taliban disini bagian dari terma “ polarisasi di masyarakat”.
“Untung ada LAKPESDAM NU yang lantang mengatakan yang HAQ atau benar dan adil. Katanya Tes Wawasan Kebangsaa tidak diperlukan. Mungkin para pemikir lakpesdam yang cerdas itu, risih Qunut disebut sebut yang jelas merugikan NU. Hebat anak anak muda NU yang sangat sadar bahwa NU harus selalu berdiri ditengah sebagai perekat bangsa, bukan menjadi persoalan bangsa” pungkasnya, Senin, 10/5/2021.