JAKARTA,Nasionalnews.co.id – KPK dibawah kepemimpinan Firli Bahuri sangat luar biasa dan sudah terlihat bahwa kinerja KPK sudah membuat para pejabat daerah semakin terkejang-kejang dengan adanya trobosan gigitan yang menggait pejabat daerah di Sulsel sebagi orang nomor satu.
Pada Sabtu, 27 Februari 2021 pukul 01.00 Wita, Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebanyak 9 orang telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr., di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan No : Sprin.Lidik-98/01/10/2020,
Tim KPK telah mengamankan beberapa orang, antara lain :
1. Agung Sucipto (Kontraktor, 64 tahun)
2. Nuryadi (Sopir Agung Sucipto, 36 tahun)
3. Samsul Bahri (Adc Gubernur Provinsi Sulsel, Polri, 48 tahun)
4. Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan)
5. Irfandi (Sopir Edy Rahmat)
Barang bukti yang diamankan oleh Tim KPK, yaitu 1 (satu) koper berisi uang sebesar Rp1 milyar, diamankan di Rumah Makan Nelayan Jl. Ali Malaka, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar.
Tim KPK kemudian langsung membawa Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr., dan rombongan langsung ke Klinik Transit di Jln. Poros Makassar untuk dilakukan pemeriksaan swab antigen untuk persiapan berangkat ke Jakarta melalui Bandara Sultan Hasanudin.
Tim KPK dan rombongan dikawal oleh 4 orang Anggota Detasemen Gegana Polda Sulsel, antara lain :
1. Iptu Cahyadi
2. Bripka Laode Budi
3. Briptu Sardi Ahmad
4. Bripda M. Syaharuddin
Kemudian pada pukul 05.44 Wita, rombongan selesai untuk berangkat ke Jakarta.
Menanggapi informasi tersebut, Dewan Pengurus Nasional Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara negara & Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) memberikan apresiasi kepada KPK di bawah kepemimpinan Komjen Pol Firli Bahuri.
“Saya selaku Sekjen BPi KPN PA RI saya melihat belum lama ini bahwa kinerja KPK. patut di acung jempol yang luar biasa, dan bisa akui Menteri Sosial tersandung persoalan terkait dugaan kasus korupsi dana Bansos dan Menteri Kelautan terkait persoalan dugaan kasus lobster, dapat ditangkap tanpa pandang bulu baik itu berasal partai politik manapun di sikat habis,”cetus Misradi,SH,Almaduri. Sekretaris jendral BPI KPNPA RI.
Dengan adanya operasi tangkap tangan (OTT) besar-besaran di wilayah Sulawesi Selatan, yang telah menggait orang nomor satu di Sulsel dan jajarannya itu, kami sangat apresiasi. “Artinya, bahwa gerakan KPK yang sangat luar biasa ini tanpa tebang pilih,”tegas Misradi.Minggu,Pagi.28/2/21.dalam keterangan Rillis nya.
Lebih lanjut ditegaskan, disampaikan Sekjen BPI KPNPA RI, Misradi, SH. Ia mengatakan, “Hukum harus ditegakkan. Jangan sampai seperti mata pisau, yang runcing ke bawah, namun tumpul ke atas,” imbuhnya ,
“BPI KPNPA RI akan terus bersinergi dengan KPK terkait Pencegahan tindak pidana korupsi,dan berpesan kepada pejabat Negara yang memegang kebijakan dan bagian dari Wakil Rakyat mari kita kembalikan pada mental diri jangan melakukan perbuatan tercela yang melawan hukum yang merugikan keuangan Negara, bahkan sampai melukai hati rakyat. yang saat ini situasi pandemi Covid ekonomi yang belum membaik.dan sadarkan diri para wakil rakyat jangan kau menari diatas penderitaan rakyat,”imbuhnya.Drs Tb.Rahmad Sukendar,S.H
(Bs)