Jakarta – KH. As’ad Said Ali, mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (Wakabin), menjelang usia ke-75 pada 26 Desember 2024, menyampaikan rasa syukurnya atas kesehatan dan kesejahteraan yang masih dinikmatinya hingga saat ini. Beliau menyebut bahwa rahasia dari kesehatannya adalah tidak melupakan ibadah, berjiwa sosial, rendah hati, dan selalu berpikir positif, yang merupakan ajaran dari orang tuanya.
Dalam sebuah wawancara pada 10 Agustus 2024, KH. As’ad menceritakan berbagai makanan kegemarannya, mulai dari sate kambing muda, nasi merah, gado-gado, hingga kelapa kopyor dan cincau yang selalu disantapnya setiap malam. Beliau juga mengungkapkan kecintaannya pada pecel daun semanggi dan jantung pisang batu, makanan yang dulu sering disantapnya saat masih muda di tanah kelahirannya di Kudus. Sayangnya, kedua makanan ini kini sulit ditemukan di Jakarta.
Setelah pensiun selama 12 tahun, KH. As’ad dengan santai menyebut kadang-kadang dirinya terjangkit “penyakit kanker” atau “kantong kering”. Beliau mengakui bahwa dirinya bukan termasuk orang yang cerdas, tetapi juga bukan yang bodoh, menganggap dirinya biasa-biasa saja. Namun, pendidikan yang disiplin dari orang tua, yang memadukan pendidikan formal dan agama, membuatnya bisa menguasai ilmu umum dan agama dengan baik.
“Bapak sering bergurau, kalau kamu bisa ngaji dan ilmu umum, kelak kamu disayang banyak orang… laki-laki dan wanita,” ucapnya sambil tertawa. (Red 01)
