Semarang, Nasionalnews.co id-Hidup bagai air mengalir , begitu juga jabatan adalah sebuah Amanah. Itulah yang di sandang Nur Kolik pria kelahiran 1972 yang menjabat sebagai Lurah yang kali keduanya.
Mengemban sebagai Lurah desa Kebondalem Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang tentu tidak ringan. Pasalnya desa Kebondalem yang memiliki 12 dusun dengan luas 5.555 hektar tentu membutuhkan jarak tempuh jika menyambangi warganya walau fasilitas jalan tergolong mudah di akses.
Kondisi inilah kadang waktu untuk kepentingan keluarga lebih di kesampingkan demi kepentingan melayani warga masyarakat.
“Waktu untuk keluarga lebih kita kesampingkan demi kepentingan warga masyarakat karna jabatan itu adalah Amanah” ungkap Kolik
Warga desa Kebondalem tergolong kondisif juga warga masyarakatnya terlihat Guyup Rukun.
Meski bukan daerah produktif namun beberapa warga membangun usaha mandiri (UMKM) sementara untuk market nya dipasarkan melalui group WA antar warga.
Menurut Nur Kolik , desa Kebondalem kedepan ketika fasos fasum hingga ditingkat dusun dinilai cukup , maka anggaran DD akan di alihkan untuk membangun ekonomi kerakyatan ” jika fasos fasum dinilai cukup maka akan kami alihkan untuk membangun ekonomi kerakyatan di bidang Pertanian Peternakan serta meningkatkan usaha mikro bagi warga yang memilik skill dibidang boga atau snac ” ujar suami dari Suharni.
Lanjut Kolik , selama ini pemerintahan desa yang di jalankan khususnya terkait pembangunan fisik terlebih menggunakan ADD pasti kita musyawarahkan bersama perangkat desa , lembaga Desa serta tokoh masyarakat kemudian hasil kebijakan rapat kita shearkan melalui group WA sehingga semua warga desa mengetahui akan perkembangan desanya.
” Sebuah kepuasan dalam hidup untuk saya adalah sesuatu yang kita kerjakan telah terlaksana sesuai aturan atau harapan , itu adalah sebuah kepuasan bagi diri saya”,
tandas ayah dua putri sembari menutup percakapannya. ( bud/NN)
