Opini  

Sikap Rhoma Atas Insiden KM-50 Tol Jakarta-Cikampek

CILACAP,Nasionalnews.co.id – Insiden kemanusian Km-50 Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 6 anggota Front Pembela Islam (FPI) menyedot perhatian sejumlah tokoh nasional, tak terkecuali Rhoma Irama. Melalui kanal you tube Rhoma Irama Official yang diunggah pada hari Jum’at (11/12/20), Rhoma selaku Ketua Pimpinan Pusat Fahmi Tamami (Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Mushalla Indonesia) menyatakan sikapnya. Sebelumnya, berdasarkan pengakuannya, Rhoma telah mendengar dan mencermati siaran pers dari kedua belah pihak, baik dari pihak Kepolisian maupun dari pihak Front Pembela Islam.

“Kami dari Majlis Pimpinan Pusat Fahmi Tamami (Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Mushalla Indonesia) dengan ini menyampaikan sikap setelah mendengar, memperhatikan siaran pers dari pihak Kepolisian. Setelah mendengar, siaran pers dari pihak Front Pembela Islam (FPI), di mana telah terjadi  tragedi kemanusiaan pada tanggal 7 Desember di Km 50 tol Karawang-Cikampek, di mana di sana telah meninggal dunia 6 orang dari Lasykar FPI. Tentunya pertama kami mendo’akan agar beliau diterima di sisi Allah SWT sebagai para syuhada”, tutur Rhoma.

Atas insiden tersebut, Rhoma menghimbau kepada semua umat Islam, khususnya yang dibawah naungan bendera Fahmi Tamami agar senantiasa menjaga suasana kondusif, tidak terpancing dengan provokasi-provokasi yang akan menambah keruh suasana. Beliau menandaskan pentingnya tabayyun dan sabar di dalam menunggu hasil investigasi dari Komnas HAM dan Komisi III DPR RI. 

“Selanjutnya kami himbau kepada seluruh umat Islam, khususnya di bawah bendera Fahmi Tamami di seluruh Indonesia agar tetap tenang, sabar dan berdo’a agar Allah SWT melimpahkan rahmatnya dan barakahnya kepada agama, bangsa dan negara kita. Jangan terpancing oleh provokasi-provokasi yang akan tidak menguntungkan kita semua. Selanjutnya, mari kita bertabayyun, menunggu hasil dari pada investigasi yang dilakukan oleh Komnas HAM juga dari Komisi III DPR RI yang sekarang tengah bekerja untuk  menjelaskan peristiwa yang sebenarnya,” ucapnya. 

Rhoma berharap agar penegakan hukum terkait insiden tersebut, dapat dilakukan secara transparan dan adil sebagai wujud pengejawantahan sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab. 

“Tentunya, kita berdoa semoga para penegak hukum diberikah taufiq, hidayah dan inayah agar dapat menegakkan hukum secara transparan dan seadil-adilnya sebagaimana yang tersurat dalam sila kedua Pancasila kita yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.” ucapnya 

Diakhir pembicaraannya, Rhoma menandaskan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara umat Islam dan pentingnya persatuan dan kesatuan nasional dengan harapan negara Indonesia menjadi negara yang damai, aman, adil dan sejahtera.

“Tetap jaga ukhuwwah islamiyah, jaga ukhuwwah wathaniyyah, jaga persatuan dan kesatuan nasional, sebagaimana pepatah lama mengatakan mengambil ikan jangan sampai mengeruhkan air, kalau bahasa sunda mengatakan beunang laukna heurang caina. Semoga Allah SWT menjadikan Indonesia yang kita cintai ini sebagai bangsa yang damai, aman, adil, sejahtera, baldatun thayyibatun warabbun ghofur. Amin ya rabbal alamiin,” pungkasnya. (Khz)